Fungsi Gojek Adalah
%PDF-1.6 %âãÏÓ 211 0 obj <> endobj 226 0 obj <>/Filter/FlateDecode/ID[<7566CE79A0F4004AAED6736B48B79B7C><6D7950B9CB9F064783429CAFD944EA6C>]/Index[211 26]/Info 210 0 R/Length 78/Prev 82934/Root 212 0 R/Size 237/Type/XRef/W[1 2 1]>>stream hÞbbd``b`:$@„1�`}û$˜w‚Xe V/ˆå"JAÜ«D‚´)‰‡5LŒI@#1ÄF� ß endstream endobj startxref 0 %%EOF 236 0 obj <>stream hÞb```¢0ö'üÀÏÀeaàØ æ üdK0Z 0éa}Óå¶F>1³Å&yªLòb`ÚƒÞ>ÀÐ�Z4à4¤×'i^ æ 0*ݤÀoÀvC2A+!ªaRcSk{Ï¥½°&iÆ�v`Oqöý"ÏÀxrÈ ~ ` Ùj7 endstream endobj 212 0 obj <>/Metadata 29 0 R/Pages 207 0 R/StructTreeRoot 35 0 R/Type/Catalog>> endobj 213 0 obj <>/Font<>>>/Rotate 0/StructParents 0/Type/Page>> endobj 214 0 obj <>stream hÞÔ—mkãF€ÿÊ~ìQ‚ö}Wp$nCÚPßå äƒ.‰À/ÁÖÑÞ¿ïÌhwµ’e;q)å0cI³3£™ÝÙÇk)ãLJÏD �Š3ë\+9è”d’{7 •¾4SšLSNHvW|œÍ.ªmýa4ļ¾ÿ¾8ß>Ô«–•V³êå·ºyzn™U²ø¥îFÎwÅå¢zÚ2Ð^®WíÅÅúï»3Ã�1!5Gÿ{¼¬–ÍâûO³jÑ|Ý4ï:]³¨!?i𥤹ª–u1;¿ý|ýéç`Jú›vS·ÏÅÕz³¬¤ºíRÒœ[0}8_=-jÆ‹›¶^~fžóï/5™bÊ›æ¥]oŠ/¡m݇P&Ö�&ã—þºzX?6«§â¶Y�¯¶Mz¾l6Ûvö\mbÕ}pZ¬ä÷*˜ é|ûÚb"óÍ·š2š¯?ˆV3)ºÊS¢ð¶Çöy{'¥…Í|ï~·°Ø’)o™�‰~�Hë'cißéT“3#A+I§1#°ÏŒV#?7ŽäJð5ૺké!S¸:AÏÔ¢ªdÚt÷®ìì ô±¡PºdªL)ÓE |´R÷´T¡#—6oI;Ý’:oIã»–”œs 0èÉy³¬·ìªþ‹]¯—Õê]߉4¤ÿóæìb½xüc~¤#ÝžŽÊnI3jÉ=oEkò�ÎT|ؙҘ‰Î÷¡sžýŸ‚HS@.=c`é-|yÄà à ãÉ�XãÑ阤8Ž÷úæÍI ]æèï-�4&©|I¶x�c¥Ö�->G;x6ÆâP!yP•e¼H‰Q’à¬!p¼æúäî}¸�ãÉUÙ%&€ÆK ;“Ó) L˜“åW Ÿ¹NQÓºPI¦wÏCÄÐ�qò bbh¡ÃLÊQQ0Ù˜ƒÓð¶8æz‡:„ÚÆIu0 ºÏ¬ÓwþÎôb²EKZAj‰L¨�L’ÓD�c²±EÆ‚í“VrBÐ'i,ع¤N˜Š£ËA§$é}FüȾ‘¿vÈ_îNãïQôžzÐþ yO†®ü‘¡«yÏOD Ž ?ÚËVŸÌÜÔœ# 6o)Å`Så!nÊ!l,óÙ&‹vèKÌ"�%6¿¹Ú–‰&„ڀńnj@ùÆ’q#Oý¦@^ùœŒ‘«a>%Þ{܈b¹hw¹X=WˆâF$ì·ô' 7ËÀY,ݦ6ˆºCÀÕF �+v�«³%~sI1ƒìó§é·ûãGîM1ßýjÞî“ÈÛý2>ïªã¼-}Æ[
Database adalah istilah yang sudah tidak hanya dikenal oleh kalangan IT saja. Namun hingga kalangan pemerintahan pun mulai menggunakan istilah database. Hal ini akibat dampak dari perkembangan teknologi yang semakin maju.
Di era digital ini, semua pihak dan instansi dituntut untuk menggunakan suatu sistem berbasis website hingga aplikasi mobile untuk mempermudah layanan.
Tentu dalam pembuatan website atau aplikasi sangat membutuhkan database untuk menyimpan data.
Database adalah kumpulan data yang disimpan secara sistematis dan saling memiliki relasi sehingga dapat dikelola dengan mudah melalui suatu aplikasi.
Data-data yang disimpan dalam database tersebut dapat diolah maupun dimanipulasi dengan memanfaatkan suatu software maupun aplikasi guna menghasilkan informasi.
Database adalah bagian yang sangat penting dalam sistem informasi, website, dan aplikasi, karena database ibaratnya seperti gudang yang menyimpan banyak data.
Di dalam gudang inilah data dapat menjalankan fungsinya seperti membangun relasi antar tabel, menghindari terjadinya duplikasi data, dan mencegah terjadinya hubungan yang tidak jelas antar data.
Selama bertahun-tahun, teknologi database telah berkembang pesat, menghasilkan beragam jenis database yang melayani berbagai kebutuhan. Setiap jenis database memiliki karakteristik unik yang memengaruhi cara bisnis dan individu menggunakannya.
Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk memahami perbedaan antara berbagai jenis database ini agar dapat memilih yang paling sesuai dengan kebutuhan kamu.
Meskipun mungkin terdengar kompleks, pemahaman tentang berbagai jenis database bukanlah hal eksklusif bagi ahli teknologi.
Hal ini merupakan pengetahuan yang berguna bagi siapa saja yang ingin memahami bagaimana data disimpan, diakses, dan dikelola dalam dunia digital yang terus berkembang.
Misal kamu ingin membangun website toko online.
Otomatis akan ada beberapa data yang nantinya ditampilkan dalam website toko online tersebut, seperti gambar, deskripsi, video produk, informasi harga produk, dan masih banyak lagi.
Data- data itulah yang akan disimpan ke dalam database.
“Saya bisa menyimpan data di komputer? Kan sama saja, bahkan lebih aman”
Apabila kamu hanya menyimpan data di komputer saja atau secara lokal itu artinya data tersebut tidak bisa diakses oleh publik atau user.
Menyimpan data di komputer memang tergolong aman karena siapapun tidak dapat mengakses data tersebut, namun bukankah akan sia- sia jika website yang dibangun tidak bisa diakses oleh user?
Nah, untuk itulah munculah yang namanya database.
Dengan memanfaatkan database adalah semua jenis data pada websitemu dapat disimpan dalam satu server.
Seberapa banyak data yang disimpan, dapat disesuaikan dengan kapasitas hosting atau server yang menampung website tersebut.
Selain sebagai pengelolaan data, database memiliki fungsi lain yang dapat membantu dan mempermudah untuk menangani segala jenis kebutuhan yang berhubungan dengan data.
Ada beberapa fungsi lain database meliputi :
Dapat Melakukan Identifikasi Data Dengan Cepat
Melalui database, kamu bisa merancang semua kebutuhan data mulai dari tabel, atribut, hingga membuat relasi antar tabel.
Dengan melakukan rancangan seperti diatas maka ketika kamu harus melakukan identifikasi data dapat dilakukan dengan cepat.
Proses identifikasi data biasa disebut juga dengan “grab data” atau mengambil data.
Bagaimana cara mengambil data dalam suatu database? Tentu saja dengan Query.
Query database adalah permintaan akan informasi yang diambil dan diterima dari database.
Query dimanfaatkan sebagai bahasa pemrograman yang mampu memanipulasi data, menghapus, menambah, dan juga mengubah data.
Jadi, ketika ada permintaan informasi data dapat diberikan dengan cepat sesuai dengan query yang dibuat.
Menghilangkan Duplikasi Data
Sistem database memang dirancang agar dapat menghindari atau meminimalisir duplikasi pada data.
Saat terdapat ada duplikasi data, pasti data baru tidak dapat tersimpan dalam database dan sistem database dapat memberikan notifikasi error ke administrator database.
Database adalah kumpulan data yang terkumpul jadi satu dalam suatu sistem, itu artinya lebih mudah dalam melakukan perlindungan dari orang- orang yang tidak bertanggung jawab.
Mungkin sekilas, dari sisi keamanannya menyimpan database di perangkat lebih aman daripada di server.
Namun sebenarnya tidak lho DomaiNesians! Ketika kamu menyimpan database di perangkat jika terjadi error secara tiba – tiba pada perangkat, maka database akan hilang.
Kecuali kamu yang sering melakukan backup database dan di upload ke dalam storage berbasis cloud (Gdrive).
Berbeda apabila kamu menyimpan database di dalam hosting atau Cloud VPS.
Di DomaiNesia, kamu akan disediakan layanan backup setiap hari nya, jadi data- data yang ada dalam hosting DomaiNesia akan terbackup secara otomatis.
Selain layanan backup, ada fitur yang dapat melindungi data dalam hosting seperti proteksi Imunify360.
Mengaktifkan proteksi Imunify360 juga sangatlah mudah, kamu bisa ikuti panduan Panduan Imunify360 di Hosting Untuk Proteksi Malware.
Apalagi di VPS DomaiNesia, sekarang ini sudah menerapkan teknologi Cluster Server didalamnya ada metode Triple Replication.
Dengan demikian, apabila terjadi masalah pada salah satu server fisik, data yang ada pada Cloud VPS masih aman dan dapat berjalan seperti biasa.
Baca Juga : Panduan Fitur CSP (Content Security Policy) untuk Mencegah Serangan XSS
Apa itu database MySQL dan MongoDB
MySQL adalah sistem pengelolaan database SQL (relational database) yang populer di kalangan programmer.
MySQL dikenal dengan kemudahannya dalam merancang dan mengelola data.
Hal ini karena MySQL menyimpan data yang dimasukkan ke dalam bentuk tabel dan memiliki relasi antar tabel.
Sedangkan MongoDB adalah salah satu contoh database NoSQL yang juga terkenal di kalangan programmer.
MongoDB dapat menyimpan data dalam jumlah yang besar, bervariasi dan tidak terstruktur.
Selain itu juga dapat digunakan dimanapun dan oleh siapapun, karena MongoDB bersifat open source.
Tentu antara MySQL dengan MongoDB memiliki perbedaan. Berikut ini adalah perbedaan MySQL dengan MongoDB yang harus kamu pahami.
Dari sisi jumlah data, untuk data yang berjumlah besar, beragam, dan berkembang pesat akan lebih baik menggunakan MongoDB. Sedangkan jika data hanya dalam skala kecil dan tidak berkembang pesat kamu bisa digunakan MySQL.
Dari sisi struktur data, MongoDB cocok digunakan untuk data yang tidak terstruktur. Sedangkan MySQL digunakan untuk data yang terstruktur.
Dari sisi bentuk data, MongoDB berbentuk dokumen JSON sedangkan MySQL berbentuk tabel dan baris.
Dari sisi kecepatan performa, jika data bertambah besar menggunakan MongoDB adalah pilihan yang tepat. Karena jika menggunakan MySQL akan lambat dalam proses pengelolaan data.
Dari sisi query, MongoDB menggunakan JavaScript sedangkan MySQL menggunakan Structured Query Language (SQL).
Dari sisi schema, dengan MongoDB kamu tidak perlu menentukan aturan data (schema) misalnya tipe data terlebih dahulu. Sedangkan dalam MySQL kamu harus menentukan schema untuk membuat tabel.
Kapan harus menggunakan MySQL atau MongoDB? Untuk penggunaan di antara keduanya, pastinya tergantung dengan kebutuhan website.
MongoDB dapat digunakan saat menemui data yang diintegrasikan dalam jumlah besar. Misalnya memiliki toko online yang ramai pelanggan yang setiap menitnya terdapat ada 100 data pelanggan yang masuk.
Bagi Kamu yang mencari hosting dengan banyak database, seperti maria DB, posgeee dan lain lain, Tenang saja! Semua hosting di DomaiNesia sudah support MySQL. Jadi apabila kamu ingin mencoba untuk menyimpan database website di hosting, kamu bisa memilih paket hosting sesuai dengan kebutuhan.
Setiap hosting di DomaiNesia memiliki spesifikasi tersendiri agar kamu tidak bingung memilih hosting.
Nah buat kamu yang ingin menggunakan MongoDB, kamu harus pilih minimal paket Hosting Monster keatas.
Indonesian technology company
Gojek's current logo, nicknamed as "Solv", used since 13 December 2022
PT Gojek Indonesia (stylized in all lower case and stylized j as goȷek, formerly styled as GO-JEK) is an Indonesian on-demand multi-service platform and digital payment technology group based in Jakarta. Gojek was first established in Indonesia in 2009 as a call center to connect consumers to courier delivery and two-wheeled ride-hailing services. Gojek launched its application in 2015 with only four services: GoRide, GoSend, GoShop, and GoFood. Valued at US$10 billion today, Gojek has transformed into a super app, providing more than 20 services.[2][3]
Gojek operates in 5 countries: Indonesia, Vietnam, Singapore, Thailand, and the Philippines (through the acquisition of Coins.ph).[4][5][6][7][8] Gojek is the first Indonesian unicorn company[9] as well as the country's first "decacorn" company.[10] It is the only company in Southeast Asia that is included in Fortune's "50 Companies That Changed the World" in 2017 and 2019, ranked at 17 and 11, respectively.[11] As of June 2020, it has about 170 million users throughout Southeast Asia.[12]
On 17 May 2021, Gojek and Tokopedia announced the completion of their merger and established a new holding company, called GoTo.[13][14]
Gojek has won financial backing from investors including Astra International, Blibli, Google, Facebook, PayPal, Mitsubishi, Sequoia, Northstar Group, Temasek Holdings, KKR, Warburg Pincus, Visa, Parallon, Siam Commercial Bank, Tencent, JD.com, meituan.com, and Capital Group, among others.[15]
The name Gojek comes from the term “Ojek” or motorbike taxis[16] commonly found throughout Indonesia. It was founded in 2010 with 20 motorbike drivers.[17] Gojek app was launched in January 2015,[18] and in less than two years, the app racked up nearly 30 million downloads.[19] Gojek has partnered with Singapore's biggest bank DBS.[20]
Gojek was co-founded by Nadiem Makarim and Michaelangelo Moran. Nadiem, a native Indonesian, holds degrees from Brown University and Harvard Business School. He worked at McKinsey and Co. consulting for three years[21] before starting Gojek from a tiny call centre with only 20 ojek drivers, who later became recruiters.[22] As a loyal ojek user, Nadiem discovered that ojek drivers spend most of their times waiting for customers, while customers waste time walking around looking for an available ojek. Gojek was built to solve this problem, by providing a platform where drivers and riders can connect efficiently and allowing those drivers to improve their income.[23] The other co-founder and long time high school friend, Michaelangelo Moran, aside from serving as the company's Brand Director, is also known for designing the company's first iconic logo and branding the whole company.
As of May 2018, the app offers 18 services,[24] with 2 upcoming new services in the online content business,[25][26] which makes for a total of 20 on-demand services under one platform. Being an Indonesian-run startup played to Gojek's advantage in navigating the local regulatory environment, as well as understanding the local market. This enabled them to bundle features into its app that better suit both local drivers and local consumers.[27] Gojek recruited 100 new graduates in engineering domain from India in 2017.[28]
In 2020, the company launched GoStore, a solution that helps local micro, small, and medium-sized enterprises (MSMEs) set up online stores with ease.[29][30]
Gojek's journey in becoming a unicorn startup started in late-2014 when it secured its first financing round from NSI Ventures (now Openspace Ventures), the venture capital fund in the Northstar Group.[31] Due to rapid growth in early 2015, Gojek attracted additional investments from Sequoia India[32] and Northstar's private equity fund.[33]
After closing a round of funding in August 2016 that raised up to $550 million,[34] two of Indonesia's biggest companies, Astra International,[35] and Blibli.com, invested in Gojek.[36] International investors include tech giants such as American firm Google[37] and Chinese Tencent,[38] along with the global investment company Temasek.[39] A survey revealed Gojek as the most popular ride-hailing app in Indonesia.[40] The company is valued at about $5 billion as of February 2018,[41] which exceeds the total market cap of all transportation companies in Indonesia Stock Exchange (IDX).[42]
In May 2018, it was announced that Gojek is investing $500 million towards its international expansion strategy.[43] In January 2019, the startup closed another round of financing for $2 billion. The total valuation of the company reached $9.5 billion.[44]
In March 2020, Gojek announced it has received $1.2 Billion in funding for its Series F round. The valuation it was seeking for was U$10 Billion USD.[45]
In June 2020, Facebook's messaging platform WhatsApp and PayPal announced they had invested in Gojek as part of the ongoing fundraising round. The size and nature of the investments were not disclosed, but they were described as "meaningful".[46][47]
Awards and recognition
Gojek ranks number 17 in Fortune's 2017 list of "56 Companies that Changed the World,"[98] making it the only company from South East Asia to make the list.[99] In 2019 Gojek once again made it to Fortune's Top 50 Companies That Changed The World, and was the only Southeast Asian company to have been included twice in the list – leaping to number 11 out of 52 global companies.[100] Other international recognition includes Top Performer in ASEAN Award 2017,[101] Entrepreneur of The Year award from Ernst & Young,[102] and Superior Products and Services Awards 2016.[103]
National recognition includes The BrandZ Top 15 Most Valuable Indonesian Brands 2019,[104] Top 3 Brand Performer and Top 3 Most Powerful Transportation/Logistic brands,[105] Top 3 Netizen Choice in Online Transportation,[106] The Best Indonesia Mobile App 2015,[107] Best Startup Category Work Life Balance,[108] Indonesia's Most Admired CEO 2017,[109] and Most Creative in Solving Economic Challenges 2017.[110]
Gojek sponsored the Liga 1 from 2017 to 2018 (in 2017 with Traveloka).[111] Gojek also sponsored Persib Bandung from 2019.[112] Gojek is also one of the local sponsors of the 2023 FIBA Basketball World Cup, which was co-hosted by Indonesia.[113]
Gojek has more than 3,000 employees, including 210 engineers in its three Jakarta-based headquarters, a data science office in Singapore, and an engineering facility in India.[114] The company announced $500 million investment to expand in South East Asia, starting with ride-hailing service in 4 new countries mid-2018.[115] This expansion will add to their number of existing partners, which as of May 2018 includes a fleet of over 1,000,000 drivers, 125,000 merchants for Go-FOOD, and 30,000 professionals for their Go-MASSAGE, Go-GLAM, Go-CLEAN and Go-AUTO service.
Due to the pandemic, Gojek had to lay off 430 employees in June 2020.[116]
The Gojek headquarters in Jakarta revamped an old mall into a modern working space with a cinema, a playroom with arcade games and pool tables, as well as office cafes and nap rooms.[117][118][119]
Object-oriented database
Object-oriented database adalah jenis database yang menggambarkan data dalam bentuk object dan class.
Dalam konteks ini, “object” merujuk pada entitas atau item individual seperti nama seseorang atau nomor telepon, sedangkan “class” adalah kelompok objek yang memiliki karakteristik atau atribut yang sama.
Object-oriented database merupakan salah satu jenis database yang terkait erat dengan model data relasional, tetapi dengan pendekatan yang lebih berorientasi pada pemrograman berbasis objek.
Sebagai contoh, salah satu object-oriented database objek yang terkenal adalah Database For Object (Db4o).
Db4o adalah sistem manajemen object-oriented database yang memungkinkan pengguna untuk menyimpan, mengakses, dan memanipulasi data dalam bentuk objek, mirip dengan cara pemrograman berbasis objek dalam bahasa pemrograman seperti Java atau C#.
Keuntungan dari penggunaan object-oriented database adalah kemampuannya untuk mengelola data kompleks dengan cepat, terutama saat kamu memiliki sejumlah besar data yang memiliki struktur yang sangat rumit.
Jadi, ketika kamu memiliki kebutuhan untuk mengelola data yang kompleks dengan efisiensi, object-oriented database dapat menjadi pilihan yang sangat baik.
Mengelola Data Secara Terpusat
Dengan menggunakan database, semua jenis data dapat dikumpulkan dalam satu tempat, misalnya di server hosting atau Cloud VPS.
Jadi, kamu bisa mengelola data dengan mudah dan lebih efektif.
Database Access Language
Database Access Language adalah jenis bahasa yang digunakan untuk berinteraksi dengan database.
Melalui bahasa ini, kamu dapat menuliskan berbagai perintah yang berhubungan dengan database, seperti mengambil data, menambahkan informasi baru, memperbarui catatan yang ada, atau menghapus data dari database.
Penting untuk memahami bahasa database karena ini akan memungkinkan kamu untuk efektif mengelola dan menggunakan data dalam database.
Meskipun Database Access Language mungkin terdengar teknis, namun memahami dasar-dasar bahasa database adalah kunci untuk dapat berinteraksi dengan data dalam sistem database.
Salah satu komponen penting dalam dunia database adalah pengguna atau user. Pengguna dapat dianggap sebagai individu atau pihak yang memiliki otoritas untuk berinteraksi dengan sistem database, serta memiliki kebutuhan untuk mengakses informasi yang tersimpan di dalamnya.
Pengguna dalam konteks database dapat dibagi menjadi empat kelompok utama, yaitu:
Kelompok pertama adalah para programmer aplikasi. Mereka memiliki tanggung jawab untuk menciptakan program-program aplikasi yang akan digunakan untuk mengakses dan memanipulasi data dalam database.
Mereka bekerja dengan berbagai bahasa pemrograman untuk mengembangkan aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan atau organisasi.
Kelompok ini terdiri dari individu yang menggunakan sistem database untuk berbagai tujuan.
End user dibagi menjadi beberapa sub kelompok, termasuk naive user (pengguna awam), casual user (pengguna gelegar), specialized user (pengguna berpengalaman), dan juga mencakup programmer aplikasi.
Mereka melakukan interaksi dengan sistem database sesuai dengan cara mereka memerlukan informasi.
Perancang database adalah pengguna yang memiliki tanggung jawab mendesain struktur dan skema database. Mereka bertanggung jawab untuk membuat kerangka kerja yang memungkinkan data disimpan dan diakses dengan efisien.
Desainer database memastikan bahwa database terorganisir dengan baik agar dapat memenuhi kebutuhan perusahaan.
Kelompok terakhir adalah administrator database. Mereka memiliki wewenang untuk mengelola seluruh sistem database, termasuk mengawasi keamanan data, melakukan pemeliharaan, dan memastikan ketersediaan sistem.
Administrator juga bertanggung jawab mengendalikan izin akses pengguna dan menjaga integritas data.
Memahami peran dan jenis pengguna dalam database adalah langkah awal yang penting dalam mengelola informasi dan menjaga kinerja sistem database yang baik.
Setiap kelompok pengguna memiliki peran yang unik dalam ekosistem database dan bekerja bersama-sama untuk memastikan informasi dapat diakses dan digunakan secara efektif.
Dapat Diakses Banyak User
Ketika data disimpan secara offline di perangkat yang berbeda, untuk mengakses sebuah file tentu harus menghubungi pemilik perangkat terlebih dahulu bukan?
Nah, hal itu dianggap kurang efektif dan tidak efisien.
Apalagi jika membutuhkan data dalam waktu yang bersamaan, pasti kamu harus menunggu hingga user lain selesai menggunakan perangkat tersebut.
Dengan adanya database yang didimpan dalam hosting maupun Cloud VPS, siapapun bisa mengaksesnya dengan mudah, asalkan memiliki hak akses.
Setelah kamu mengetahui bahwa database adalah kumpulan data yang disimpan secara sistematis dan saling berhubungan, selanjutnya kamu harus tahu komponen dalam pembuatan database.
Berikut ini merupakan komponen- komponen yang digunakan dalam membuat database.
Data adalah komponen penting atau krusial dalam pembuatan database.
Apa yang akan dibuat dalam database jika tidak ada data?
Singkatnya data merupakan fakta yang terkait dengan suatu objek tertentu. Misalnya seperti nama, usia, tinggi, dan berat. Selain fakta, data juga dapat merupakan gambar, teks, file, pdf, video, dan sebagainya.
Dalam membuat database, biasanya data disusun dengan sistematis terdiri atas database, table, record, dan field. Adapun penjelasannya sebagai berikut :
Biasanya, database adalah penyimpanan data yang dikemas dalam bentuk tabel. Dalam setiap tabel terdapat kumpulan record atau isi dari suatu tabel.
Dan dalam setiap record akan terdapat field yang berisikan informasi data tersebut. Misalnya kamu ingin membuat database penjualan dengan tabel pelanggan dan tabel transaksi seperti gambar di bawah ini.
Database penjualan adalah database yang menyimpan setiap record dan field pada tabel pelanggan dan tabel transaksi.
Dengan menggunakan struktur ini, kamu dapat mengatur data secara logis dan efisien. Hal ini membuat kamu dapat mencari, mengelola, dan mengakses informasi dengan lebih mudah, yang merupakan bagian penting dari penggunaan data dalam dunia digital yang terus berkembang.
Meskipun konsep ini mungkin terdengar kompleks, pemahaman dasar ini dapat membantu siapa saja yang ingin memahami bagaimana data disimpan dan diatur dalam komputer.
Hardware adalah komponen fisik yang digunakan untuk menyimpan dan mengelola data. Saat kamu menyimpan data di lokasi tertentu, seperti di jaringan lokal, beberapa perangkat keras yang biasanya digunakan termasuk disk, komputer, dan memori.
Disk atau hard drive adalah tempat penyimpanan utama di komputer yang dapat menyimpan data dalam jumlah besar.
Komputer itu sendiri berfungsi sebagai pusat pengolahan data, sementara memori, atau RAM, digunakan untuk menyimpan data yang sedang digunakan oleh komputer.
Ketika data harus disimpan secara online, penggunaan hardware menjadi sedikit berbeda. Dalam menyimpan data di internet, biasanya digunakan website dan server hosting.
Website adalah lokasi online di mana data dapat diakses melalui browser web, sementara server hosting adalah komputer yang berfungsi sebagai “rumah” untuk data tersebut.
Ketika kamu mengakses suatu situs web, data tersebut sebenarnya diambil dari server hosting yang berada di lokasi fisik tertentu dan diakses melalui internet.
Perangkat lunak atau software mencakup semua program atau sistem dalam database yang menyimpan dan mengolah data. Software utama dalam database yaitu:
Jika kamu ingin mengoperasikan database dengan lancar, sangat penting untuk memilih sistem operasi yang kompatibel dengan database yang ingin kamu bangun.
Dalam hal ini, kamu memiliki dua opsi utama, yaitu Windows dan Linux. Windows adalah sistem operasi yang dikenal oleh banyak orang.
Sistem Operasi ini umum digunakan di berbagai lingkungan, mulai dari komputer pribadi hingga server perusahaan. Windows memiliki interface yang user-friendly dan banyak dukungan aplikasi, termasuk database.
Oleh karena itu, jika kamu terbiasa dengan Windows dan ingin menjalankan database dengan antarmuka yang familiar, sistem operasi ini dapat menjadi pilihan yang baik.
Di sisi lain, Linux adalah sistem operasi open-source yang kuat dan andal. Linux sering digunakan dalam pengelolaan server dan sistem database.
Sistem operasi ini menawarkan fleksibilitas yang lebih besar dalam hal konfigurasi dan pengelolaan sumber daya. Jika kamu mencari alternatif yang lebih terfokus pada keandalan dan kontrol yang tinggi, Linux bisa menjadi pilihan yang baik.
Pilihan antara Windows dan Linux untuk sistem operasi database tergantung pada kebutuhan dan preferensi kamu.
Penting untuk memahami bahwa kedua sistem operasi memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing, dan keputusan akhir harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti tingkat keahlian kamu, jenis database yang digunakan, dan lingkungan pengoperasian yang diinginkan.
Dengan memilih sistem operasi yang tepat, kamu dapat memastikan bahwa database kamu berjalan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan kamu.
DBMS atau Database Management System, adalah perangkat lunak yang berperan penting dalam mengelola database. DBMS dirancang untuk memudahkan berbagai operasi termasuk input, pengambilan, pembaruan, dan penghapusan data dalam suatu database.
Melalui penggunaan DBMS, pengguna dapat mengakses, mengelola, dan menjaga integritas data dengan lebih efisien. Ada berbagai pilihan DBMS yang tersedia, yang dapat digunakan berdasarkan kebutuhan dan preferensi.
Sebagai contoh, jika kamu mengelola sebuah website, MySQL bisa menjadi pilihan yang baik. MySQL adalah salah satu sistem manajemen database yang paling umum digunakan di seluruh dunia, terutama dalam pengembangan aplikasi web.
MySQL dapat mengakomodasi data dengan baik dan menyediakan kemudahan dalam melakukan operasi database seperti penyimpanan, pengambilan, dan pembaruan data.
Pemilihan DBMS harus didasarkan pada karakteristik dan kebutuhan proyek kamu. Selain MySQL, ada banyak DBMS lain yang mungkin lebih cocok seperti Informix, Sybase, dBasem Focbase, dan lain-lain.
Oleh karena itu, penting untuk memahami persyaratan proyek kamu dengan baik sebelum memilih DBMS yang tepat untuk digunakan.
Baca Juga : Mengenal MongoDB, Si Database NoSQL Populer
Anak Bangsa Bisa Foundation
Yayasan Anak Bangsa Bisa (YABB)/ Anak Bangsa Bisa Foundation is a non-profit organization founded by Gojek to advance equal opportunities and help build more sustainable livelihoods for those who rely on daily income. Established in March 2020 during the onset of COVID-19 pandemic, the initial funding of the foundation was from 25% of annual salary of Gojek senior management team and the budgeted salary increases for all Gojek employees in 2020.[76]
In December 2019, due to stagnant growth, Gojek announced plan to discontinue most of its lifestyle services operating under its Golife brand. GoLaundry and GoDaily services discontinued on 31 December 2019, while GoFix, GoGlam and Service Marketplace services discontinued by mid-January 2020. Gojek still retained GoClean and GoMassage by that time where 90% of lifestyle services order come from.[77] Due to effect of the COVID-19 pandemic on its business, Gojek further discontinued all of its lifestyle services that was still left, namely GoClean and GoMassage, on 27 July 2020. Gojek also discontinued GoFood Festival around the same time period.[78][79]
Gojek operates in many large and medium-size Indonesian cities,[80] and also in rural areas within Indonesia;
Gojek launched its ride-hailing service in Singapore on 10 January 2019 as part of "an enhancement of its beta phase". Its president, Andre Soelistyo, said that it is committed to "bringing choice back to the ride-hailing market in Singapore".[81] In February 2019, Gojek Singapore appointed management consultant and mountain climber Lien Choong Luen as the GM of its Singapore operations.
Gojek has an office in Singapore, with data science and engineering capabilities,[82] and Bangalore, India, which was created with the acquisitions of C42 and CodeIgnition, and focuses on product, engineering and design.[83]
In May 2018, Gojek announced investing $500 million in its international expansion strategy to Vietnam, Thailand, Singapore and the Philippines, starting with ride-hailing, then further replicating the multiple-service business model in Indonesia.[84] These companies will be run by local founding teams, with Gojek providing technological support and expertise.[28][85]